Cara budidaya kacang tanah organik
Di Indonesia, kacang tanah merupakan tanaman yang paling banyak ditanam sehabis padi, jagung dan kacang kedelai. Budidaya kacang tanah (Arachis hypogaea) biasanya diaplikasikan sebagai tanaman sela ataupun tumpang sari.
Budidaya kacang tanah sesuai di tempat bersama curah hujan sedang. Curah hujan yang benar-benar tinggi membawa dampak bunga sukar diserbuki dan zona perakaran benar-benar lembab agar menyuburkan perkembangan jamur dan penyakit yang menyerang buah. Penyinaran matahari penuh dibutuhkan kala perkembangan daun dan pembesaran buah. Budidaya kacang tanah idealnya berada di ketinggian 50-500 meter dari permukaan laut. Namun, tanaman ini bisa beradaptasi sampai ketinggian 1500 meter.
Budidaya kacang tanah efisien dilaksanakan terhadap tanah gembur bersama kandungan unsur hara kalsium (Ca), nitrogen (N), kalium (K) dan pospat (P) yang cukup. Derajat kesaman (pH) ideal bagi tumbuhan ini sekitar 5-6,3. Tanah gembur bersama struktur yang gampang benar-benar baik untuk perkembangan ginofor, bakal buah yang tumbuh memanjang ke dalam tanah.
Unsur Ca benar-benar dibutuhkan tanaman kacang tanah terhadap fase generatif. Ketersediaan unsur ini benar-benar berpengaruh terhadap produktivitas tanaman dalam menghasilkan kacang. Dalam metode pertanian organik, unsur Ca bisa dipenuhi dari penambahan kapur pertanian atau dolomit kala pengolahan lahan. Pada lahan yang mempunyai keasaman tinggi atau lahan basah, keperluan untuk memberikan kapur lebih tinggi dibanding lahan kering ber-pH netral.
Perlu dicatat juga, walau tanaman kacang tanah mempunyai bintil akar tempat bakteri Rhizobium berkembang, tanaman ini tetap perlu unsur N terlebih di awal tanam. Selanjutnya, bakteri Rhizobium bisa sediakan unsur N sampai 75-85% dari kebutuhan.
Pemilihan benih kacang tanah
Benih kacang tanah didapatkan dari kacang yang dibiarkan sampai tua, sekitar 100 hari. Buah yang siap dijadikan benih warnanya kehitaman dan jika diakses tidak miliki selaput terhadap anggota dalam cangkang. Setelah benih dipanen, sortasi terlebih dahulu sesudah itu jemur selama 4-5 hari. Untuk memelihara kualitasnya, benih kacang tanah sebaiknya disimpan selama 3-6 bulan saja. Cangkang kacang sebaiknya tidak dikupas selama masa penyimpanan. Buka cangkang hanya jika benih bakal digunakan. Benih yang paling baik untuk ditanam adalah benih yang baru.
Pengolahan tanah dalam budidaya kacang tanah organik
Untuk mendapat hasil maksimal, tanah tempat budidaya kacang tanah harus digemburkan terlebih dahulu bersama dibajak sampai jadi butiran halus. Kemudian tambahkan kapur sebanyak 2 ton per hektar. Campurkan secara merata bersama tanah yang sudah dibajak, diamkan selama 2 hari.
Gunakan pupuk kandang yang sudah matang atau pupuk kompos sebagai pupuk dasar. Apabila tersedia, manfaatkan campuran pupuk kandang dari kotoran ayam bersama kotoran kambing atau sapi. Campurkan bersama tanah secara merata. Budidaya kacang tanah bisa dilaksanakan bersama bedengan atau tanpa bedengan. Bedengan dibutuhkan jika lahan yang digunakan rawan tergenang air. Drainase yang baik dibutuhkan untuk memelihara kesegaran tanaman.
Penanaman kacang tanah dilaksanakan bersama langkah ditugal bersama jarak tanam 25×25 cm. Isi setiap lubang bersama satu butir benih. Diperlukan sekitar 50 kg benih untuk satu hektar luasan tanam. Setelah benih ditanam, siram setiap pagi dan sore. Kacang tanah bakal berkecambah sehabis 4-7 hari.
Perawatan dan pemupukan
Kacang tanah sudah tumbuh serempak sehabis satu minggu dan terasa berbunga terhadap usia 20 hari dan berlanjut sampai usia 75 hari. Hanya bunga yang keluar diatas usia 30 hari yang bakal jadi polong. Setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan, bakal tumbuh ginofor atau bakan buah terhadap hari ke-3 sampai ke-4. Kemudian ginofor selanjutnya bakal menuju dan menembus tanah untuk membentuk polong.
Perawatan yang dibutuhkan terhadap kala tanaman berbunga pada lain, bantuan pupuk tambahan. Sebaiknya tambahkan pupuk yang banyak mengandung posfor, agar buahnya bagus dan banyak. Selain itu, laksanakan penyiangan dan pembubunan tanah agar menutupi akar, batang dan daun anggota bawahnya. Hal ini bertujuan untuk memperbanyak biji.
Beberapa hama yang biasanya menyerang tanaman kacang tanah pada lain uret (pemakan akar), ulat penggulung daun, ulat grayak, dan ulat jengkal. Sedangkan, style penyakit yang sering dijumpai adalah penyakit layu, sapu setan, bercak daun, gapong, sklerotium, dan penyakit karat. Pengendalian hama dan penyakit selanjutnya adalah bersama laksanakan olah tanah bersama baik, pemanfaatan pupuk kandang yang sudah matang, menanam serempak, penyiangan intensif, membersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman. Tanaman berpenyakit dicabut, dibuang dan dimusnahkan, sanitasi lingkungan dan menanam varietas tanaman yang tahan penyakit. www.budidayaternak.com
Panen budidaya kacang tanah
Kacang tanah dipanen terhadap usia 90 hari sehabis tanam. Ciri-ciri fisik kacang tanah siap panen pada lain batangnya mengeras, daun terasa menguning dan berguguran. Selain itu kami juga bisa menyita sampling dan memeriksa secara segera apakah bijinya sudah terisi penuh atau tidak.