shadow

25 Guru Ikuti Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di SMKN 9 Bandung

25 Guru Ikuti Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di SMKN 9 Bandung

 

Pendidikan dan pelatihan program Pengembangan Keprofesian

Sebanyak 25 guru Mengikuti pendidikan dan pelatihan program Pengembangan Keprofesian berkelanjutan (PKB) bidang keahlian Tata Boga di SMKN 9 Bandung, Sabtu 4 November 2018. kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tersebut bertujuan untuk merevitalisasi SMK guna meningkatkan kompetensi guru.

Ketua panitia acara

Aep Saepudin mengatakan acara ini dihadiri oleh 25 guru yang terdiri 5 sekolah dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia yakni provinsi Jawa Barat provinsi Jakarta dan provinsi Banten. 5 sekolah tersebut antara lain SMKN 27 Jakarta SMKN 3 Bogor SMKN 3 Tangerang SMKN 57 Jakarta dan SMKN 9 Bandung.

Satu guru berhalangan hadir

jadi kegiatan sekarang diikuti 25 guru. Untuk proses pemilihan guru dan agenda kegiatan itu wewenang dari Kementerian kita disini hanya sebagai pelaksana dan dipercaya untuk mengadakan kegiatan ini di SMKN 9 Bandung,” tutur Asep saat ditemui setelah Acara.

Aep menjelaskan kelengkapan sarana dan prasarana guna menunjang kegiatan PKB menjadikan SMK 9 Bandung dipercaya menjadi sekolah pelaksana. “Sarana dan prasarana kami di bidang tata boga itu sudah lengkap Jadi bukan tanpa alasan kenapa kita jadi pelaksana kegiatan,” kata Aep.

dia menuturkan tujuan diadakannya kegiatan PKB ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru di bidang keahlian tata boga.

Salah satu peserta

Ummi Minarsari ingat akan menjadi penting adanya kegiatan PKB tersebut. Karena menurutnya, revitalisasi SMK tidak hanya berbentuk pembangunan sarana, melainkan kompetensi guru. “Di 2018 ini pemerintah mulai mulai mengadakan kegiatan peningkatan kompetensi guru, ini menjadi penting bagi kita sebagai pengajar,” tutur Guru SMKN 9 Bandung tersebut.

Dalam prosesnya kegiatan PKB di bidang tata boga ini dibagi menjadi 2 klaster. Pertama yaitu klaster pelayanan makan dan minum sedangkan pasar kedua yaitu pembuatan makanan Indonesia. “Dengan tugas daring dan tes tertulis serta PKB tersebut, kita nantinya akan mendapatkan tersertifikasi di barang keahlian (Tata Boga) ini,” katanya menambahkan.

 

Sumber : https://pengajar.co.id/