SDN 09 Capkala Butuh Bantuan, Kondisinya Memprihatinkan
Harapan akan dunia pendidikan dengan sistem sempurna di Kalbar seakan sirna seketika. Saat melihat bangunan SD Negeri 09 Desa Capkala, Kecamatan Capkala, Kabupaten Bengkayang yang kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan, mengancam keselamatan siswa maupun guru dalam proses belajar mengajar.
Secara kasat mata kondisi bangunan sekolah tersebut sudah tak layak
dipergunakan sebagai tempat untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Apalagi struktur bangunan banyak yang sudah lapuk karena dimakan usia. Mulai dari atap, tiang bangunan, lantai serta plafon. Bahkan, banyak plafon yang terlihat bergelantungan seolah mengintai mangsa. Belum lagi berbicara minimnya lokal yang tersedia di SD tersebut.
“Pendidikan adalah sarana untuk mencetak generasi penerus bangsa untuk menjadi manusia-manusia berkualitas. Tak dapat dipungkiri pendidikan merupakan ujung tombak dalam memajukan kehidupan bangsa dan negara. Pendidikan tercipta karena adanya kebutuhan untuk meningkatkan taraf kualitas hidup serta membentuk kepribadian manusia yang bermoral,” ujar anggota DPRD Provinsi Kalbar, Neneng, Jumat (30/6).
Wakil rakyat asal Dapil Kabupaten Bengkayang-Kota Singkawang ini mengharapkan, Pemerintah Kabupaten Bengkayang dan Pemerintah Provinsi Kalbar harus bisa bersinergi dalam upaya memajukan dunia pendidikan di Kalbar.
“Kondisi bangunan SD Negeri 09 Desa Capkala, Kecamatan Capkala,
Kabupaten Bengkayang sangat memprihatinkan. Saya harap pemerintah segera menindaklanjuti kondisi bangunan sekolah tersebut. Jangan sampai sudah jatuh korban baru melakukan tindakan,” tegasnya.
Legislator Partai Demokrat ini berpendapat, keberadaan SD Negeri 09 Desa Capkala sudah tidak layak untuk dipergunakan sehingga bisa mempengaruhi proses belajar mengajar.
“Kondisi ini bisa mengakibatkan konsentrasi anak-anak murid menurun saat mengikuti pelajaran. Saya harap pemerintah segera membangun gedung sekolah baru,” tegasnya.
Sekadar diketahui bahwa SD Negeri 09 Desa Capkala mempunyai tiga ruang kelas.
Yakni, kelas 1 hingga kelas 3. Dengan jumlah siswa mencapai sekitar 62 orang. Guru yang mengajar berjumlah enam orang. Dua laki-laki serta empat perempuan.
Sedangkan kelas 4 hingga kelas 6 sudah dipindahkan ke sekolah lain. Yakni, menumpang di sekolah baru di Pasar Capkala. Pasalnya lokal sekolah yang dimiliki sangat terbatas. “Mohon dibantu serta dibangun gedung sekolah yang baru. Itu merupakan aspirasi yang disampaikan masyarakat setempat,” lugasnya.
Menurutnya, melalui pendidikan diharapkan anak-anak bangsa mendapatkan keahlian di bidang yang diminati dan kepribadian yang bermoral.
“Sehingga keduanya seimbang dimiliki oleh generasi penerus bangsa untuk menyelesaikan segala permasalahan di masyarakat di masa mendatang,” ulasnya.
Sumber :
https://harare.storeboard.com/blogs/education/material-about-building-a-beam-room/965003