EasyJet mengatakan 9 juta catatan perjalanan diambil dalam pelanggaran data
EasyJet, maskapai terbesar di Inggris, mengatakan peretas telah mengakses rincian perjalanan 9 juta
pelanggan.
Perusahaan penerbangan beranggaran itu mengatakan 2.200 pelanggan juga memiliki rincian kartu kredit mereka diakses dalam pelanggaran data, tetapi catatan paspor tidak diakses, kata sebuah pernyataan perusahaan.
EasyJet tidak mengatakan kapan insiden keamanan itu terjadi atau bagaimana para peretas mengakses
sistemnya, tetapi perusahaan itu mengatakan merujuk insiden itu ke Kantor Komisaris Informasi, agen perlindungan data Inggris. Perusahaan diberi waktu 72 jam untuk memberi tahu regulator tentang insiden keamanan berdasarkan aturan perlindungan data Eropa.
Juru Bicara untuk EasyJet tidak segera berkomentar ketika dihubungi oleh TechCrunch.
Maskapai ini, seperti sisa industri penerbangan, telah terpukul keras oleh pandemi coronavirus, yang memaksa sebagian besar populasi global tinggal di rumah, dan menunda perjalanan bisnis dan liburan. Sebelum pandemi, EasyJet mengangkut lebih dari 28 juta penumpang pada 2019.
Perusahaan itu adalah salah satu yang pertama yang meminta dana talangan pemerintah Inggris untuk
mencegah keruntuhan finansial.
ICO mengatakan tahun lalu bahwa pihaknya bermaksud untuk mendenda British Airways dengan rekor 183 juta pound (230 juta dolar AS) setelah pelanggaran data mengungkapkan rincian pemesanan 500.000 pelanggan. Peretas telah menyedot ribuan nomor kartu kredit setelah menginstal malware skimming di situs webnya.
Baca Juga: