shadow

 Penerapan Manajemen Strategi dalam Perusahaan

 Penerapan Manajemen Strategi dalam Perusahaan

Setelah manajemen puncak memilih strategi maka perusahaan mengetahui bagaimana jalan untuk mencapai tujuan-tujuannya. Menjadi tugas pada pemimpin unit bisnis dan pemimpin kunci dalam sebuah perusahaan unutk mengawasi agar strategi yang tepat tersebut dapat dilaksanakan. Strategi fungsional dan kebijaksanaan jangka pendek dan menengah harus dikembangkan secara konsisten dengan strategi yang telah dipilih dan organisasi unit bisnis maupun perusahaan harus mencerminkan strategi dan tujuan-tujuan perusahaan.

Penerapan strategi adalah penugasan atau penugasan kembali kepada para pemimpin perusahaan, baik pada tingkat corporate maupun tingkat unit bisnis, unutk mengkomunikasikan dan mengimplementasikan strategi bersama-sama para karyawan, implementasi strategi juga melibatkan penembangan kebiksanaan fungsional, struktur oraganisasi, ikllim yang mendukung strategi dan membantu tercapainya tujuan-tujuan organisasi.

Penerapan berlangsung dalam suatu aliran kebiasaan. Pertama, strategi dipilih oleh manajemen puncak pada tingkat corporate atau kantor pusat dan manajer tingkat corporate tersebut mengkomunikasikan strategi yang dipilih kepada para manajer tingkat unit bisnis. Selanjutnya, manajer unit bisnis memilih strategi khusus untuk unit bisnisnya dan mengimplemantasikan pada divisi, departemen, dan bagian-bagian yang berada di bawahnya. Untuk perusahaan yang didesantrilasasi, proses penerapan strategi adalah serupa dengan perusahaan yang mempunyai unit-unit bisnis. Pada perusahaan yang mempunyai bisnis tunggal, manajemen puncak langsung mengkomunikasikan dan mengimplementasikan strategi pada divisi, departemen, atau bagian di bawahnya. Proses implementasi memerlukan komunikasi yang efektif dan negoisasi-negoisasi di antara semua penyusun strategi atau manajemen puncak yang berhubungan.

Telah dijelaskan pada poin terdahulu bahwa penerapan strategi, meliputi penentuan, kebijakan perusahaan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan.

  1. Penerapan Kebijaksanaan Fungsional

Strategi menetukan garis besar atau dasar pedoman pokok pencapaian tujuan. Untuk mencapai tujuan perusahaan maka strategi memerlukan persepsi dan tekanan khusus dalam bentuk kebijakasanaan (policy). Kebijaksanaan (policy) adalah pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu. Seringkali strategi dinyatakan dalam ukuran-ukuran umum yang interprestasinya dapat berbeda-beda. Pemilihan kebijaksanaan secara hati-hati dapat mempertajam arti strategi dan memedomani keputusan-keputusan khusus dalam suatu arah yang mendukung strategi.

Implemantasi kebijakan fungsional melibatkan dua proses yaitu: menyebarkan sumber-sumber dan pengembangan kebijakan yang mengoperasionalkan strategi.

Penyebaran sumber-sumber adalah keputusan tentang penentuan alokasi sumber-sumber perusahaan yang meliputi uang, fasilits, dan daya manusia kepada divisi-divisi atau departemen-departemen atau unit bisnis. Penyebaran sumber biasanya dikerjakan melalui proses penganggaran.

Apakah penyebaran sumber merupakan proses penting untuk suksesnya strategi? Jawabannya “ya”. Strategi tanpa keputusan tentang penyebaran sumber adalah strategi hanya di atas kertas, strategi tanpa konsekuensi penyebaran sumber atau tanpa memliki sumber adalah bagaikan macan kertas yang tidak mempunyai kekuatan.

Menciptakan kebijaksanaan mengarahkan pada kondisi-kondisi dimana para manajer subordinasi atau bawahan mengetahui tentang apakah mereka memperoleh dukungan untuk bekerja dan mengimplementasikan keputusan. Elemen penting dalam menyusun kebijaksanaan adalah kemampuan untuk menjabarkan strategi induk dan substrategi ke dalam kebijaksanaan-kebijaksanaan yang cocok, dapat dilaksanakan dan tidak hanya baik secara teoretis. Bagi para manajer mereka tidak cukup hanya memutuskan perubahan strategi tetapi lebih penting adalah bagaimana strategi baru tersebut akan dilaksanakan, kapan dilaksanakan, dan bagaimana melaksanakananya secara efisien dan efektif.

Kebijaksanaan minimal yang harus dikembangkan adalah meliputi kunsi keputusan fungsional yaitu; kebijaksanaan pemasaran, kebijaksanaan manajemen produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan, logistic, personalia dan keuangan dan akuntansi.

RECENT POSTS