shadow

Teori Kota Konsentris

Teori Kota Konsentris => (Burgess)

E.W. Burgess adalah seorang geograf Amerika Serikat yang mengkaji struktur kota Chicago pada tahun 1920-an, dan teori konsentrasi tersebut dimuat dalam tulisannya yang berjudul The Geography of City (1925). Inti teori kota konsentris tersebut adalah :

  1. a)Pada  hakikatnya  kota  itu  meluas  secra  seimbang  dan  merata  dari  suatu pusat/inti, sehingga muncul zone-zone baru sebagai perluasannya.
  2. b) Pada  setiap  saat  dengan  demikian  dapat  ditemukan  sejumlah  zone  yang konsentris letaknya, sehingga struktur kota menjadi bergelang (melingkar).
  3. c)Di pusat kota terdapat :
  • Zone Pertama; Central Bisnis District (disingkat BCD) jika di Chicago disebutnya Loop. Fungsi Loop tersebut untuk sebagai pusat/jantung kehidupan perdagangan, perekonomian, dan kemasyarakatan..
  • Zone Kedua; terdapat Zone Peralihan (trantitional zone) merupakan kawasan perindustrian, disertai oleh rumah-rumah pribadi yang kuno. Bahkan jika Chicago telah berubah menjadi Chines Town maupun pertokoan dan perkantoran berskala kecil. Namun jika sudah bobrok banyak dimanfaatkan oleh  kaum  gekandangan  miskin.
  •  Zone  Ketiga:    kawasan  perumahan  para buruh kebanyakan adalah kaum imigran.
  • Zone Keempat: penghini kelas menengah, cukup rapi memiliki jarak sanitasi yang lebih memadai sebagai tempat tinggal yang nnyaman dan baik. Namun terdapat juga sebagian kecil rumah berkelas elite.
  •  zone kelima; merupakan Commuters Zone, atau tempat orang yang pulang-pergi setiap hari untuk bekerja. Kondisi alamnya masih asri, luas, dan mewah serta berfungsi sebagai kota kecil untuk beristirahat/tidur atau dormitory towns, maklum perumahan untuk orang-orang kaya.

6)      Teori Konflik Antar Suku Bangsa Nomadik => (Sedenter Jean Bunhes)

Jean Bunhes seorang ahli geografi Prancis murid Le Play yang meneliti pengaruh   kehidupan   nomadik   (barbar)   terhadap   politik.   Penelitiannya   ini dilakukan atas  di beberapa kawasan khususnya Afrika (Gurun Sahara dan Asia Tengah  yang  beriklim  keras,  dengan  sistem  keluarga  yang  ptrairkhal  yang menghasilkan otorianisme dalam bukunya Geographie humanie (1925). Adapun isi pokok teori tersebut, sebagai berikut:

  1. a)Stepa-stepa padang rumput di Asia dengan musim dingin yang kejam, tidak memungkinkan  pengolahan alam yang  Hanya bibir-bir gunung yang di mana oase-oase  irigasi dibangun, tanaman bisa tumbuh dan berkembang.
  2. b) Di mana pun tanah secara alami sangat sesuai dengan jenis pastoral (pastoralart) untuk memelihara kawanan ternak dan hewan. Dan dengan demikian wilayah penggembala di atas kuda, kelompok-kelompok kecil manusia yang tersebar dengan ternaknya dalam suatu wilayah yang luas.
  3. c) Karena dihadapkan dengan suasana keharusan untuk bergerak keliling dan untuk mengetahui sebelumnya tentang wilayah perumputan serta sumber- sumber air untuk jarak yang jauh, mereka memperoleh  rasa gerakan taktis dan strategi yang menempatkan mereka dalam posisi mendaulat terhadap rung dan menguasai para tetangga m
  4. d)Beberapa dari penakluk yang paling besar dan paling berani dalam sejarah, muncul dari stepa-stepa Jengis Khan, Timur Leng, Khubilai K
  5. e)Kualitas dan kemampuan yang menjadi alasan bagi kekuasaannya diperoleh dari stepa, dari keterampilan   yang dianugerahkan kepada pstoral, dan dari subordinasi geografisnya pada lingkungannya.
  6. f)Kelompok penggembala ini bukan massa petani-petani kelompok kecil yang mengerumuni seluruh Asia Selatan dan Asia Timur, yang memimpin  Selama berabad-abad mereka menguasai India, dan Cina berada di bawah kekuasaan orang-orang Mongol, yaitu kaum Nomad para penggembala Asia yang perkasa (herdsman).

 

Sumber :

https://hon.co.id/facebook-siapkan-platform-siaran-konten-watch/