shadow

Teori Schumpeter

Teori Schumpeter

Schumpeter dalam teorinya menitikberatkan pada pentingnya peranan pengusaha di dalam mewujudkan suatu pertumbuhan ekonomi. Dalam teori itu juga ditunjukan bahwa para pengusaha merupakan golongan yang akan terus-menerus membuat suatu pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi.

Inovasi itu biasanya merupakan: memproduksi produk-produk baru yang belum ada di pasar saat ini, mempertinggi efisiensi produksi dalam menghasilkan suatu barang, memperluas pasar suatu barang ke pasaran-pasaran yang benar-benar baru, mengembangkan sumber bahan baku atau bahan mentah yang baru dan juga mengadakan perubahan-perubahan dalam organisasi dengan tujuan untuk mempertinggi keefisienan kegiatan perusahaan. Schumpeter juga membedakan investasi kepada dua golongan, yaitu penanaman modal otonomi dan penanaman modal terpengaruh. Penanaman modal otonomi adalah penanaman modal yang ditimbulkan pada kegiatan ekonomi yang muncul sebagai akibat kegiatan inovasi. Menurut Schumpeter jika semakin tinggi tingkat kemajuan sesuatu ekonomi maka semakin terbatas pula kemungkinan untuk mengadakan suatu inovasi. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi akan berjalan lambat. Hingga akan tercipta keadaan tidak berkembang (stationary/state). Akan tetapi, berbeda dengan pandangan klasik, dalam pandangan Schumpeter keadaan tidak berkembang itu dicapai pada tingkat pertumbuhan yang tinggi.

  1. Teori Harrod-Domar

Dalam menganalisis mengenai pertumbuhan ekonomi, teori Harrod-domar bertujuan untuk menerangkan syarat yang harus dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh atau steady growth dalam jangka panjang.

Analisis Harrod-domar menggunakan permisalan – permisalan berikut :

  1. a)Barang modal telah mencapai kapasitas penuh
  2. b)Tabungan adalah proposional dengan pendapatan nasional
  3. c)Rasio modal-produksi (capital-output ratio) tetap nilainya,dan
  4. d)Perekonomian terdiri dari dua sektor

Dalam anasisisnya Harrod-domar menunjukan bahwa walaupun pada suatu tahun tertentu (misalnya tahun 2002) barang-barang modal sudah mencapai kapasitas penuh,pengeluaran agregat dalam tahun 2002 yaitu AE=C+I, akan menyebabkan kapasitas barang modal menjadi semakin tinggi pada tahun berikutnya (tahun 2003). Dengan perkataan lain,investasi yang berlaku dalam tahun 2002 akan menambah kapasitas barang modal untuk mengeluarkan barang dan jasa pada tahun 2003.

      Menyadari tentang pertambahan kapasitas barang modal tersebut,analisis Harrod-domar mengemukakan persoalan berikut : Apakah syarat yang perlu dipenuhi agar kapasitas barang modal yang bertambah itu akan sepenuhnya digunakan ? Artinya : apakah syaratnya agar pada tahun berikutnya (tahun 2003) barang-barang modal mencapai kapasitas penuh kembali?

      Masalah yang dikemukakan oleh Harrod-domar ditunjukan dalam gambar dibawah ini. Pengeluaran agregat yang asal adalah AE=C=I. Keseimbangan dicapai di titik E yang menggambarkan:

  1. a)Pendapatan nasional adalah Y,dan

  2. b)Pada pendapatan nasional tersebut,ekonomi mencapai kapasitas penuh

Misalkan jumlah barang modal pada keseimbangan ini adalah Ko. Seterusnya teori Harrod-domar menerangkan bahwa investasi yang dilakukan pada tahun tersebut (2002) akan menyebabkan jumlah barang modal bertambah pada tahun berikutnya 2003,yaitu jumlah barang modal menjadi K= Ko + I,dimana Kadalah jumlah barang modal pada tahun 2003.

Sumber :

https://deevalemon.co.id/menkominfo-minta-operator-untuk-konsolidasi/